PENELITIAN ILMIAH DAN NON ILMIAH
Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah
secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang
berkaitan dengan pemahaman serta pembuktian kebenaran ataupun ketidakbenaran
suatu asumsi atas hipotesis di bidang ilmu pengetahuan. Penilitian sebagai
upaya untuk memperoleh kebenaran dilakukan dengan kerangka landasan yang
mengandung dua unsur penting yaitu pengamatan (observation) dan
penalaran (reasioning) bagi terciptanya ilmu pengetahuan.
Berdasarkan ukuran kualitasnya,
suatu penelitian dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu :
- Penelitian Ilmiah.
- Penelitian Non Ilmiah
(Penelitian Tidak Ilmiah).
Sifat dari penelitian :
- Pasif, hanya ingin memperoleh
gambaran tentang suatu keadaan atau permasalahan.
- Aktif, ingin memecahkan suatu
permasalahan atau menguji suatu hipotesa.
Sedangkan dalam suatu penelitian,
posisi dari peneliti pada umumnya adalah menghubungkan :
- keinginan manusia.sebagai
- permasalahan yang timbul.
- ilmu pengetahuan.
- metode ilmiah.
1. Penelitian Ilmiah.
Penelitian ilmiah adalah suatu kegiatan yang sistematik dan obyektif untuk mengkaji
suatu masalah dalam usaha untuk mencapai suatu pengertian mengenai
prinsip-prinsip yang mendasar dan berlaku umum mengenai masalah tersebut. Atau
dengan kalimat sederhana, penelitian ilmiah adalah suatu penelitian yang
dilakukan dengan menggunakan atau berlandaskan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu kerangka
landasan yang bagi terciptanya pengetahuan ilmiah. Metode ilmiah berlandaskan
pada pemikira bahwa pengetahuan itu terwujud melalui apa yang dialami oleh
pancaindera, khususnya melalui pengamatan dan pendengaran. Sehingga apabila
suatu pernyataan mengenai gejala-gejala harus diterima sebagai kebenaran, maka
gejala-gejala itu harus dapat diverifikasi secara empirik. Dengan demikian,
setiap hukum atau teori ilmiah harus dibuat berdasarkan atas adanya bukti-bukti
empirik.
Ada dua kriteria untuk menentukan
kadar mutu ilmiah suatu penelitian, yaitu :
- Kemampuan memberikan pengertian
yang jelas tentang masalah yang diteliti.
- Kemampuan ungtuk meramalkan :
samapai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama
ditemukan di tempat atau waktu yang lain.
Ciri-ciri dari penelitian ilmiah :
- Purposiveness,
yaitu fokus dengan tujuan yang jelas.
- Rigor,
yaitu teliti, memiliki dasar teori dan desain metodologi yang baik.
- Testibility,
yaitu prosedur pengujian hepotesis jelas.
- Replicability,
yaitu pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis.
- Objectivity,
yaitu berdasarkan fakta dari data aktual, tidak subyektif dan emosional.
- Generalizability,
yaitu semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna.
- Precision,
yaitu mendekati realitas dan dapat diperkirakan peluangnya.
- Parsimony,
yaitu kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.
Suatu kegiatan penelitian dapat
dikatakan sebagai penelitian ilmiah apabila memenuhi beberapa karekteristik
keilmuan, yaitu :
- Sistematis, artinya suatu
penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan
kaidah yang benar, dari yang sederhana sampai yang komplek.
- Logis, artinya suatu penelitian
dikatakan benar jika dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empiris.
- Empiris, artinya suatu
penelitian didasarkan pada pengalaman sehari-hari yang ditemukan atau
melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian.
- Rasional, yaitu sesuatu yang
masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia.
- Replikatif, artinya suatu
penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain
dan harus memberikan hasil yang sama.
2. Penelitian Non Ilmiah.
Penelitian non ilmiah adalah
penelitian yang bercorak subyektif, yang mempunyai ciri-ciri :
- dilakukan tidak sistematik.
- data yang dikumpulkan dan cara
pengumpulan data tersebut bersifat subyektif, yang sarat dengan muatan
emosi dan perasaan dari si peneliti.
Perbedaan antara penelitian ilmiah
dan penelitian non ilmiah.
Penelitian Ilmiah :
- menggunakan kaidah-kaidah
ilmiah, dengan mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan
melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah.
- perumusan masalah jelas dan
spesifik.
- masalah dapat diamati dan
diukur secara empiris.
- jawaban masalah berdasarkan
pada data.
- keputusan berdasarkan logika
yang benar.
- kesimpulan yang dihasilkan
terbuka untuk diuji oleh orang lain.
Penelitian Non Ilmiah :
- tidak menggunakan metode atau
kaidah-kaidah ilmiah.
- masalah tidak selalu dapat
diukur secara empiris.
- jawaban tidak berdasarkan atas
data.
- keputusan tidak berdasarkan
logika yang benar.
- kesimpulan yang dihasilkan tidak
untuk diuji ulang oleh orang lain.
Menurut
Shaugnessy dan zechmeister (1997) membahas perbedaan metode ilmiah dan non
ilmiah yang di gambarkan pada tabel di bawah ini :
Aspek
|
Non
Ilmiah
|
Ilmiah
|
Pendekatan
terhadap masalah
|
Intuitif
|
Empiris
|
Konsep
teori
|
Ambigu
dengan arti yang berlebihan
|
Definisi
jelas, operasional spesifik
|
Hipotesis
|
Tidak
dapat dibuktikan
|
Dapat
dibuktikan
|
Observasi
gejala
|
Tidak
terkontrol, seadanya
|
Sistematis,terkontrol
|
Alat
ukur
|
Tidak
akurat, tidak tepat, tidak sesuai
|
Akurat
tepat sesuai
|
Kontrol
|
Tidak
ada
|
Selalu
dilakukan
|
Pelaporan
hasil penelitian
|
Bias,
subjek
|
Tidak
bias, objektif
|
Sikap
peneliti
|
Tidak
kritis menerima apa adanya
|
Kritis,
skeptic, mencari bukti
|
Penyimpulan
terhadap hubungan antara variable
|
Menghubungkan
2 kejadian secara terburu-buru
|
Mencari
hubungan antara variable secara sadar dan sistematis
|
Sifat
penelitan
|
Tidak
dapat diulang
|
Dapat
diulang
|
Contoh Metode Ilmiah
Untuk lebih memahami
mengenai pengertian metode ilmiah, penyajian menggunakan contoh metode ilmiah
akan lebih memudahkan Anda dalam melakukan pemahaman. Di bawah ini merupakan
contoh metode ilmiah biologi tentang pengaruh tingkah laku manusia terhadap
pertumbuhan tumbuhan.
I. Observasi Awal
Pengaruh tingkah laku
manusia terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
II. Rumusan Masalah
- Apakah tingkah laku manusia
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan ?
- Apakah perbedaan antara
tumbuhan yang mendapatkan perawatan dengan baik dengan tumbuhan yang tidak
dirawat oleh manusia.
III. Perumusan Hipotesis
Kemungkinan tumbuhan
akan tumbuh dengan subur oleh perawatan yang dilakukan manusia
IV. Eksperimen
- Tujuan
Untuk mengetahui
pengaruh tingkah laku manusia terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
- Alat dan bahan untuk melakukan eksperimen
antara lain :
- 2 buah pot dengan ukuran yang
sama
- 2 buah tanaman yang sama jenis
dan ukurannya
- Pupuk
- Air
- Tanah
- Alat tulis
- Cara Kerja :
- pot 1 diisi tanah, pupuk,
tanaman kemudian disiram
- pot 2 diisi tanah, tanpa diberi
pupuk, tanaman kemudian disiram
- Perlakukan tanaman pada pot 1
dengan baik dengan cara menyiramnya secara teratur sedangkan tanaman pada
pot 2 biarkan tanpa melakukan perawatan apapun
- Amati dan bandingkan kedua
tanaman dalam masing-masing pot mulai dari batang, daun dan bunganya
V. Analisis Hasil
- Tanaman pada pot 1 tumbuh
dengan subur baik pada bagian batang, daun dan bunganya.
- Tanaman pada pot 2 tampak layu
dan tidak tumbuh dengan baik pada bagian daun, batang dan bunganya
VI. Kesimpulan
Berdasarkan eksperimen
dan hasil yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan jika tingkah laku manusia
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Comments
Post a Comment